10 CONTOH FISIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Di “Planet Hidup” yang kita sebut Bumi ini, ada banyak sekali kejadian menarik yang terjadi.

Pada suatu saat, rasa ingin tahu kita akan mendorong kita untuk mengajukan pertanyaan tentang apa yang sedang terjadi? Bagaimana itu bisa terjadi? Nah, dengan mengesampingkan keajaiban, jawaban untuk semua pertanyaan ini adalah “Fisika”.
Fakta nya, Fisika mengatur kehidupan kita sehari-hari dalam satu atau lain cara. Mari kita punya sepuluh contoh Fisika dalam kehidupan sehari-hari:

1. Jam Alarm

Fisika terlibat dalam kehidupan sehari-hari sejak kita bangun di pagi hari. Suara berdengung dari jam alarm membantu kita bangun di pagi hari sesuai jadwal kita. Suara adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat, tetapi didengar atau alami. Fisika mempelajari asal, propagasi, dan sifat suara. Ia bekerja pada konsep Mekanika Kuantum.

2. Setrika Uap

 Setrika uap adalah mesin yang menggunakan banyak Fisika untuk membuatnya bekerja. Prinsip utama Fisika yang digunakan dalam setrika uap adalah “Panas”. Panas, dalam Termodinamika, adalah jenis transfer energi dari zat yang lebih hangat ke zat yang lebih dingin. Setrika bekerja dengan memanaskan alas logam yang ada pada tapak setrika.

3. Berjalan

Saat kita berjalan-jalan di taman atau di jalan aspal, kita memiliki pegangan yang baik tanpa terpeleset karena semacam kekasaran atau hambatan antara sol sepatu dan permukaan jalan. Resistensi ini, yang bertanggung jawab atas cengkeraman, disebut “Gesekan” atau “Daya tarik”. Namun, ketika kulit pisang jatuh di bawah kaki kita, maka kita tiba-tiba jatuh. Sekarang, apa yang membuat kita jatuh? Nah, itu karena berkurangnya gesekan antara sepatu dan permukaan jalan karena kulit pisang yang licin.

4. Bolpoint

Seandainya Fisika tidak ada di sana, kita tidak akan bisa menulis dengan BalPoint di atas kertas. Dalam hal ini, konsep gravitasi ikut bermain. Saat balpoint bergerak melintasi kertas, bola berputar dan gaya gravitasi memaksa tinta turun ke atas bola tempat tinta itu dipindahkan ke atas kertas.

5. Headphone / Earphone

Pernahkah kitaa berpikir bagaimana cara kerja headphone / earphone? Yah, sekali lagi karena Fisika. Konsep magnetisme dan gelombang suara terlibat dalam ilmu headphone / earphone. Saat kita menyambungkan headphone / earphone ke sumber listrik, magnet di headphone / earphone akan menciptakan medan elektromagnetik, yang pada akhirnya menghasilkan gelombang suara.

6. Sabuk Pengaman Mobil

Pernahkah kita memperhatikan bahwa pada prinsip mana sabuk pengaman mobil kita berfungsi? Nah, sekali lagi ini berprinsip pada Fisika. Saat kita mengencangkan sabuk pengaman mobil, ini akan bekerja dengan konsep “Inersia”. Inersia adalah keengganan atau kemalasan tubuh untuk mengubah keadaan istirahat atau geraknya. Jika terjadi tabrakan mobil, sabuk pengaman membantu mencegah tubuh kita bergerak ke depan; saat tubuh kita menolak dihentikan karena inersia gerak.

7. Lensa Kamera

 Lensa yang digunakan dalam kamera bekerja berdasarkan prinsip Optik. Seperangkat lensa cembung menyediakan kamera dengan gambar di luar kamera.

8. Ponsel

Ponsel telah menjadi seperti gas oksigen dalam kehidupan sosial modern. Hampir tidak ada orang yang tidak tersentuh oleh efek ponsel. Baik menyampaikan pesan mendesak atau melakukan gosip tanpa henti, ponsel ada di mana-mana. Tapi tahukah kita bagaimana ponsel bekerja? Ia bekerja berdasarkan prinsip listrik dan spektrum elektromagnetik, pola bergelombang listrik dan magnet.

9. Baterai

Baik di dalam ponsel, mobil, senter, mainan, atau peralatan lainnya, baterai berfungsi sebagai penyelamat listrik. Baterai bekerja berdasarkan prinsip kapasitansi. Sejak akhir abad ke-18, kapasitor telah digunakan untuk menyimpan energi listrik. Benjamin Franklin adalah orang pertama yang menciptakan frasa “baterai” untuk serangkaian kapasitor dalam aplikasi penyimpanan energi.

10. Radar Doppler

Untuk mengecek kendaraan yang overspeed, polisi kerap menggunakan Radar Doppler. Radar Doppler bekerja berdasarkan prinsip Efek Doppler. Efek Doppler tidak lain adalah perubahan titinada suara saat sumber suara bergerak relatif terhadap pendengar. Itu karena frekuensi gelombang suara berubah ketika sumber suara bergerak mendekati atau lebih jauh dari pendengar.